Kamis, 06 Maret 2014

Pengembangan Prototipe

Hello all, kembali lagi sama gua, yang selalu update tiap hari, meskipun hujan melanda jakarta. Yah hujan yang suka bikin buyar planning yang sudah tersusun rapih.

Kali ini saya bakal lanjutin materi Prototyping Development.

Prototyping perangkat lunak (software prototyping) atau siklus hidup menggunakan protoyping (life cycle using prototyping) adalah salah satu metode siklus hidup sistem yang didasarkan pada konsep model bekerja (working model).Tujuannya adalah mengembangkan model menjadi sistem final. Artinya sistem akan dikembangkan lebih cepat daripada metode tradisional dan biayanya menjadi lebih rendah.Ada banyak cara untuk memprotoyping, begitu pula dengan penggunaannya.Ciri khas dari metodologi adalah pengembang sistem (system developer), klien, dan pengguna dapat melihat dan melakukan eksperimen dengan bagian dari sistem komputer dari sejak awal proses pengembangan.

Dengan prototype yang terbuka, model sebuah sistem (atau bagiannya) dikembangkan secara cepat dan dipoles dalam diskusi yang berkali-kali dengan klien.Model tersebut menunjukkan kepada klien apa yang akan dilakukan oleh sistem, namun tidak didukung oleh rancangan desain struktur yang mendetil.Pada saat perancang dan klien melakukan percobaan dengan berbagai ide pada suatu model dan setuju dengan desain final, rancangan yang sesungguhnya dibuat tepat seperti model dengan kualitas yang lebih bagus.

Protoyping membantu dalam menemukan kebutuhan di tahap awal pengembangan, terutama jika klien tidak yakin dimana masalah berasal.Selain itu protoyping juga berguna sebagai alat untuk mendesain dan memperbaiki user interface – bagaimana sistem akan terlihat oleh orang-orang yang menggunakannya.

Salah satu hal terpenting mengenai metodologi ini, cepat atau lambat akan disingkirkan dan hanya digunakan untuk tujuan dokumentasi.Kelemahannya adalah metode ini tidak memiliki analisis dan rancangan yang mendalam yang merupakan hal penting bagi sistem yang sudah kokoh, terpercaya dan bisa dikelola.Jika seorang pengembang memutuskan untuk membangun jenis prototipe ini, penting untuk memutuskan kapan dan bagaimana ia akan disingkirkan dan selanjutnya menjamin bahwa hal tersebut telah diselesaikan tepat pada waktunya.

Sumber : wikipedia


Sebuah produk tidak lahir secara tiba-tiba. Beragam proses kreatif harus dilewati sebelum sebuah produk secara fisik memang meluncur ke pasaran. Pengembangan ide, mencari fitur yang paling cocok untuk menyempurnakan konsep yang ada, serta eliminasi ide yang dianggap tidak signifikan menjadi alur standar yang harus ditempuh, tentu saja diperkuat dengan serangkaian penelitian tentunya. Hal yang sama juga terjadi di konsol. Puluhan prototipe diciptakan untuk memvisualisasikan ide yang lahir. Namun siapa yang menyangka, dari semua prototipe ini, Xbox One ternyata menyimpan segudang ide gila yang menarik, terutama di sisi kontroler yang ditawarkan.
Kontroler Xbox 360 adalah satu kontroler terbaik yang pernah hadir di industri game, terutama dari sisi ergonomi yang ditawarkan. Tidak mengherankan jika antisipasi yang sama kuatnya meluncur untuk sang platform next-gen, Xbox One. Hasil akhirnya? Kontroler Xbox One sendiri tidak melenceng dari pakem konvensional, dengan ekstra fitur yang tidak terlalu signifikan. Apakah ini berarti Microsoft kehilangan ide? Tentu saja tidak. Berbagi cerita dengan situs VentureBeat, Microsoft memperlihatkan beragam prototipe kontroler yang sempat direncanakan untuk Xbox One. Dengan misi utama untuk menghasilkan pengalaman gaming yang lebih kuat, banyak ide gila yang sempat ingin disuntikkan.




General Manager Xbox – Zulfi Alam menjelaskan bahwa mereka sempat berusaha membuat kontroler yang mampu mengeluarkan bau untuk Xbox One. Untuk memberikan sensasi setting yang lebih real, kontroler ini akan mampu menghasilkan bau sesuai dengan yang Anda temukan di game. Sebagai contoh? Wangi tanaman ketika Anda berjalan di hutan misalnya. Tidak hanya itu saja, mereka juga sempat ingin mengadaptasikan teknologi touch pad dan speaker seperti halnya yang disuntikkan Sony di Playstation 4. Mereka juga sempat mempertimbangkan penggunaan layar ala Nintendo Wii U, namun terhalang dengan masalah baterai yang tentu saja akan boros.
Membicarakan sebuah kontroler yang mampu mengeluarkan bau sesuai dengan setting yang Anda temukan di dalam game, game mana yang menurut Anda akan mengeluarkan bau paling menjijikkan dan akan membuat Anda menyerah di tengah game?

Sumber :  VentureBeat

Berita tentang Project Tango, Ponsel dengan Sensor 3 Dimensi  

BeritaUnik.Biz – Saat ini Anda sedang membaca berita tentang Project Tango, Ponsel dengan Sensor 3 Dimensi  .
TEMPO.CO, Jakarta – Google mengumumkan ponsel pintar prototipe yang diberi nama Project Tango. Ponsel Android dengan layar selebar 5 inci ini dilengkapi dengan teknologi Kinect, yang terdiri dari sensor tiga dimensi (3D) dan komponen lain untuk melacak gerakan serta memetakan seluruh benda yang ada di sekeliling penggunanya.
Project Tango menggunakan prosesor Myriad 1 yang mampu melacak gerakan dengan sangat detail tanpa menghabiskan daya dalam jumlah besar. Fungsi lain ponsel ini yaitu dapat digunakan sebagai alat navigasi. Seperti umumnya perangkat berbasis Android, pengguna bisa membenamkan aplikasi serta game di dalamnya.
Tim dari Advanced Technology and Projects (ATAP) adalah pihak yang membidangi pembuatan Project Tango. ATAP sebelumnya adalah bagian dari unit bisnis Motorola yang kini menjadi milik Lenovo. Google memilih mempertahankan ATAP ketimbang turut menjualnya ke perusahaan asal Negeri Tirai Bambu tersebut.
»Kami berjuang membuat prototipe perangkat bergerak yang dapat memahami ruang dan gerakan seperti layaknya manusia,” ujar ketua tim, Johny Lee, yang dilansir Engadget, Jumat, 21 Februari 2014.
Dia melanjutkan, permainan dan navigasi merupakan aplikasi yang sangat penting bagi pengguna. Diciptakannya Project Tango ini, menurut dia, bertujuan menghadirkan pengalaman berbeda, yaitu pemetaan informasi dan penentuan lokasi yang tepat. Google menyatakan ponsel ini dapat juga disebut sebagai asisten navigasi yang sekaligus menggambarkan lokasi yang akan dituju.
Pembuatan Project Tango dinilai sebagai proyek ambisius. Namun ini tidak mengherankan, mengingat Google kini tengah agresif mengembangkan teknologi yang serba-manusiawi. Sebelumnya perusahaan ini sudah menciptakan mobil pintar, mengembangkan teknologi robot, dan belakangan memanfaatkan sumber energi alternatif untuk menunjang kebutuhan infrastrukturnya.
Prototipe ini rencananya hanya akan diproduksi sebanyak 200 unit dan tersedia mulai 14 Maret mendatang. Pengembang yang beruntung mendapatkan produk tersebut dibebaskan untuk menciptakan aplikasi peta, permainan, dan beragam aplikasi dengan memanfaatkan teknologinya.

Sumber : beritaunik


Bocoran Foto Wii 2 Terbaru

Rumor tentang konsol Nintendo Wii generasi berikutnya kembali berhembus. Kini muncul lagi bocoran foto terkait konsol tersebut. Seperti yang Anda lihat, bentuknya tampak familiar dengan bocoran foto sebelumnya. Namun, jika sebelumnya prototipe berwarna perak, “Project Cafe” kali ini tampil berbeda dengan cat berwarna putih dan tambahan iconic light warna biru.

Jika dilihat dari estimasi yang didasarkan pada slot-loading disc, sepertinya sistem ini paling tidak akan dua kali lebih besar dari Wii saat ini. Tentu saja, semua ini adalah murni spekulasi, dan siapa saja bisa membuat prototipe Wii 2, tetapi dari catatan GameInformer, seperti kebanyakan kebocoran yang terjadi, desainnya akan relatif konsisten.

Well.. terlihat seperti apapun Wii 2 nantinya, kita tidak perlu khawatir. Wii 2 akan menjadi konsol yang kuat, setara dengan PS3 dan Xbox 360. Dan Nintendo telah melakukan pekerjaan yang cukup baik dalam mendesain konsol mereka. Mungkin yang paling membuat para gamer semangat dan penasaran adalah mengenai perangkat hardware, di mana controller dirumorkan memiliki tampilan serta fungsionalitas yang menarik. Rumor mengatakan bahwa akan ada kamera depan pada controller yang dilengkapi dengan touchscreen 6 inci. Hmm.. sepertinya sudah banyak yang tidak sabar menunggu kelanjutan beritanya pada ajang E3 bulan depan. 

Dari : gopego


Tidak ada komentar:

Posting Komentar