Kamis, 17 April 2014

Format Audio



Format Audio

Bicara tentang format audio pastinya kita langsung tertuju pada salah satu format audio yaitu mp3. Mp3 memang merupakan salah satu dari format audio. Namun sebenarnya format audio bukan hanya Mp3. Ada banyak sekali format audio, seperti wav, midi, real audio, dan sebagainya. Format-format yang baru saja disebutkan merupakan format audio digital. Sebelum memasuki penjelasan dari tiap-tiap format audio, ada baiknya kita ketahui terlebih dahulu sejarah dari format audio itu sendiri. 

Sejarah Format Audio

Pada tahun 1887, seorang pria asal perancis yang memiliki nama Carles Cros memiliki ide untuk membuat piringan hitam dengan sebuah alat yang memiliki pena yang bergetar dan menghasilkan bunyi yang berasal dari sebuah disc. Sayangnya ia tidak pernah dapat mewujudkannya. Pada tahun yang sama, ilmuwan terkenal Thomas Alfa Edison menemukan alat yang dinamakan Phonograph yang digunakan untuk merekam suara yang kebanyakan digunakan untuk keperluan kantor. Pada tahun berikutnya atau sekitar tahun 1888 Emilie Berline menemukan piringan hitam jenis baru yang ia patenkan dengan nama Berliner Gramaphone. 

Pada tahun 1918 atau 20 tahun setelah dipatenkannya gramaphone tersebut, merupakan batas akhir dari hak paten. Oleh sebab itu semua label rekaman pada saat itu berlomba-lomba untuk memproduksi piringan hitam tersebut. Dahulu piringan hitam hanya bisa dinikmati oleh kalangan menengah keatas.

Sekitar tahun 1963, era piringan hitam mulai tergantikan dengan kehadiran Compact Audio Cassette(menggunakan pita) yang diperkenalkan oleh Phillips. Kemudian di tahun 1965, mulai diproduksi secara masal. Pada tahun 1971, Advant Corp memperkenalkan Model 201 tape deck yang dikombinasikan Dolby type B dan chromium dioxide (CrO2). Pada saat inilah cikal bakal dari music cassete player. Setelah mulai populer di kalangan masyarakat, pada tahun 1980-an Sony memperkenalkan Walkman sebagai pemutar kaset portable pertama. 

Di era 90-an, kaset yang menggunakan pita mulai terancam dengan kehadiran pemutar musik yang berupa piringan dengan menggunakan sinar laser. Produk ini dinamakan Laser Disc. Namun karena dianggap kurang efisien karena memiliki bentuk yang besar, munculah Compact Disc sebagai alternatif pemutar musik yang memiliki bentuk lebih kecil. Munculnya CD pun masih dianggap memiliki kekurangan karena tidak bisa menampilkan gambar, akhirnya muncul Video Compact Disc (VCD). Dengan kemajuan teknologi yang terus berkembang, maka pemutar musik menggunakan piringan ini pun ikut berkembang menjadi DVD dengan kapasitas 4.7 Gb per layer dan terakhir tercipta Blueray yang memiliki kapasitas 25 Gb per layer. 

Sebenarnya sempat terdengar kabar bahwa ada sekelompok ilmuwan yang menciptakan DVD dengan kapasitas 500 Gb per layer, namun hingga saat ini belum bisa dipastikan kebenarannya karena belum muncul produk tersebut dipasaran.

Pada zaman informasi seperti saat ini, hampir seluruh produksi di bidang audio menggunakan teknologi komputer. Hal inilah yang menyebabkan timbulnya format audio digital. Sebelumnya telah disebutkan beberapa format audio digital. Sekarang kita akan masuk kepada pembahasan dari format audio digital:

- WAV

WAV yang merupakan kependekan dari WAVeform audio format yang dikembangkan oleh Microsoft dan IBM menjadi format standar suara de-facto Windows. Awal dari hasil ripping CD direkam menggunakan format ini sebelum dikonversi ke format lain. Namun seiring berjalannya waktu, hal ini dilewatkan karena ukuran file dengan format WAV yang besar.

- Mp3

Mp3 atau MPEG Audio Layer 3 merupakan format paling populer diindustri musik digital. Hal ini karena ukuran file yang kecil dengan kualitas yang hampir sama dengan CD audio.

- Midi

Format ini sangat cocok untuk dimainkan di synthesizer atau peralatan elektronik lainnya. Format ini hanya mengandung suara instrumen/alat musik, sehingga lebih cocok sebagai media untuk menyimpan suara yang menjadi pelengkap di alat musik keyboard atau menjadi ringtone di handphone.

- AAC

AAC atau Advanced Audio Coding merupakan format standar Motion Picture Expert Group (MPEG), sejak standar MPEG-2 diberlakukan pada tahun 1997. Format ini digunakan oleh Apple pada toko musik online mereka, iTunes.

- Real Audio

Salah satu format yang biasa ditemukan pada bitrate yang rendah. Format dari RealNetworks ini umumnya digunakan untuk layanan streaming audio. Pada bitrate 128 kbps ke atas Real Audio menggunakan standar AAC MPEG-4.

- WMA

WMA atau Windows Media Audio merupakan format paling disukai oleh vendor musik karena mendukung DRM. DRM atau Digital Rights Management sendiri merupakan fitur untuk mencegah pembajakan.


Musik Digital sebagai Inovasi Baru

Inovasi baru di bidang musik adalah musik digital. Dengan format MP3, OOG, atau WAV musik digital mulai mengeluarkan gaungnya. Banyaknya pemutar musik digital yang mendukung format ini membuat era baru musik digital. Misalnya kalau sebelumnya, musik di-ripped- istilah untuk ekstraksi audio digital – dan terperangkap di PC dan Mac dengan aplikasi semacam iTunes. Kini dengan hadirnya iPod sebagai peranti musik portable canggih yang pernah diciptakan, terjadi perpaduan kenyamanan web dengan portabilitas dan fungsi sebagai sebuah platform yang benar-benar universal. Hal lain yang mendukung transformasi media sang musik adalah tindakan label-label besar yang meninggalkan sistem proteksi musik digital atau digital right management (DRM). Sampai tahun 2007 lalu, label-label besar masih tidak yakin penghapusan DRM akan mendongkrak penjualan album karena tanpa hal tersebut musik digital dengan bebas didisribusikan di antara konsumen yang berarti tak ada pemasukan untuk label.


Keunggulan

Musik dalam format digital memiliki beberapa keunggulan dibanding musik dalam medium konvensional, yaitu :
  • format yang beragam dapat disesuaikan dengan teknologi yang digunakan
  • kualitas copy yang serupa dengan master memudahkan penggandaan dari pihak perusahaan rekaman tanpa menurunkan mutu
  • proses penjualan dengan pendekatan single atau satu lagu terbukti jauh lebih efektif dan efisien ketimbang medium konvensional seperti kaset atau CD

Kekurangan

Dengan segala kelebihannya, musik digital memiliki beberapa kekurangan juga yaitu :
  • kemudahan perekaman dan penggandaan rekaman memacu terjadinya pembajakan yang tentu saja akan merugikan
  • penyebaran musik digital di Internet tidak bisa sepenuhnya dikontrol oleh label sehingga memengaruhi pemasukan untuk label.
 



 



Tidak ada komentar:

Posting Komentar