Siapa yang tak mengenal smartphone alias ponsel
pintar. Alat komunikasi canggih ini kini sudah sedemikian akrabnya dengan
manusia.
Namun perlu Anda ketahui, bahwa meningkatnya
penggunaan ponsel ternyata dibarengi dengan peningkatan kasus alergi kulit
akibat penggunaan gadget tersebut baik yang dialami orang dewasa maupun remaja.
Alergi kulit tersebut bisa berupa ruam kulit yang
mengakibatkan rasa gatal, kulit bersisik dan iritasi pada tangan pengguna
smartphone.
Kesimpulan ini didapat setelah para peneliti melakukan
sebuah penelitian mendalam dan studi observasional. Dan, alergi kulit akibat
penggunaan smartphone ini disebut sebagai dermatitis ponsel.
Para peneliti mengatakan bahwa pemicu alergi ini
lebih mungkin karena ponsel mengandung zat kimia pemicu alergi (alergen)
seperti nikel, krom dan kobalt.
Studi yang dilakukan oleh Marcella Aquino dan rekan
melakukan tes terhadap 72 ponsel untuk menguji apakah mengandung nikel dan
kobalt.
Menurut hasil studi, sekitar 29,4 persen dari model
Blackberry diuji positif mengandung nikel, 90,5 persen dari ponsel flip positif
mengandung nikel, dan sekitar 52 persen dari ponsel flip memiliki kobalt.
Beranjak dari hasil studi itulah para peneliti
menyimpulkan bahwa alergen yang paling umum yang terkait dengan dermatitis
ponsel adalah nikel. Zat ini yang bertanggung jawab atas reaksi alergi yang
dialami pada orang dewasa yang jumlah kasusnya mencapai hingga 28 persen. Hasil
studi tersebut juga menemukan bahwa agen lain seperti radiasi elektromagnetik
juga bisa memicu reaksi alergi pada beberapa kasus.
Lantas, apa saja gejala dari alergi ponsel?
Marcella mengatakan bahwa dermatitis ponsel awalnya dimulai dengan iritasi kulit. Keluhan ini terjadi terutama pada pipi dan telinga (area preauricular). Namun itupun tergantung pada dari kebiasaan penggunaannya.
Marcella mengatakan bahwa dermatitis ponsel awalnya dimulai dengan iritasi kulit. Keluhan ini terjadi terutama pada pipi dan telinga (area preauricular). Namun itupun tergantung pada dari kebiasaan penggunaannya.
Ruam juga dapat berkembang di paha, karena ponsel
biasanya disimpan di saku celana. Ruam gatal yang berkembang di pipi dan di
telinga mungkin menunjukkan alergi akibat nikel atau krom.
Lamanya kontak dengan alergen juga menjadi penyebab
tingkat keparahan reaksi alergi yang juga bisa menyebabkan warna kulit yang
menggelap (hiperpigmentasi) dan jaringan parut.
Cara terbaik untuk mencegah atau mengatasi keluhan
ini adalah menghindari penggunaan ponsel yang mengandung alergen. Namun ada
beberapa tips untuk mengatasi keluhan ini tanpa perlu mengorbankan ponsel Anda.
Seperti apa? Berikut penjelasannya seperti dilansir dari Health India:
1. Gunakan penutup telepon untuk mencegah kontak
langsung dengan logam yang digunakan dalam perangkat ponsel.
2. Sebisa mungkin membatasi durasi percakapan
melalui ponsel.
3. Anda juga bisa mnggunakan hands-free untuk lebih
meminimalkan kontak langsung dengan ponsel, atau menggunakan speaker ponsel
untuk komunikasi.
4. Simpan di tas atau meja saat tidak menggunakan
ponsel pintar sehingga kontak langsung dengan kulit semakin berkurang.(suara)
Sumber : suara.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar