Format Audio
Bicara tentang format audio pastinya kita langsung
tertuju pada salah satu format audio yaitu mp3. Mp3 memang merupakan salah satu
dari format audio. Namun sebenarnya format audio bukan hanya Mp3. Ada banyak
sekali format audio, seperti wav, midi, real audio, dan sebagainya.
Format-format yang baru saja disebutkan merupakan format audio digital. Sebelum
memasuki penjelasan dari tiap-tiap format audio, ada baiknya kita ketahui
terlebih dahulu sejarah dari format audio itu sendiri.
Sejarah Format Audio
Pada tahun 1887, seorang pria asal perancis yang
memiliki nama Carles Cros memiliki ide untuk membuat piringan hitam dengan
sebuah alat yang memiliki pena yang bergetar dan menghasilkan bunyi yang
berasal dari sebuah disc. Sayangnya ia tidak pernah dapat mewujudkannya. Pada
tahun yang sama, ilmuwan terkenal Thomas Alfa Edison menemukan alat yang
dinamakan Phonograph yang digunakan untuk merekam suara yang kebanyakan
digunakan untuk keperluan kantor. Pada tahun berikutnya atau sekitar tahun 1888
Emilie Berline menemukan piringan hitam jenis baru yang ia patenkan dengan nama
Berliner Gramaphone.
Pada tahun 1918 atau 20 tahun setelah dipatenkannya
gramaphone tersebut, merupakan batas akhir dari hak paten. Oleh sebab itu semua
label rekaman pada saat itu berlomba-lomba untuk memproduksi piringan hitam
tersebut. Dahulu piringan hitam hanya bisa dinikmati oleh kalangan menengah
keatas.
Sekitar tahun 1963, era piringan hitam mulai
tergantikan dengan kehadiran Compact Audio Cassette(menggunakan pita) yang
diperkenalkan oleh Phillips. Kemudian di tahun 1965, mulai diproduksi secara
masal. Pada tahun 1971, Advant Corp memperkenalkan Model 201 tape deck yang
dikombinasikan Dolby type B dan chromium dioxide (CrO2). Pada saat inilah cikal
bakal dari music cassete player. Setelah mulai populer di kalangan masyarakat,
pada tahun 1980-an Sony memperkenalkan Walkman sebagai pemutar kaset portable
pertama.
Di era 90-an, kaset yang menggunakan pita mulai
terancam dengan kehadiran pemutar musik yang berupa piringan dengan menggunakan
sinar laser. Produk ini dinamakan Laser Disc. Namun karena dianggap kurang
efisien karena memiliki bentuk yang besar, munculah Compact Disc sebagai
alternatif pemutar musik yang memiliki bentuk lebih kecil. Munculnya CD pun
masih dianggap memiliki kekurangan karena tidak bisa menampilkan gambar,
akhirnya muncul Video Compact Disc (VCD). Dengan kemajuan teknologi yang terus
berkembang, maka pemutar musik menggunakan piringan ini pun ikut berkembang
menjadi DVD dengan kapasitas 4.7 Gb per layer dan terakhir tercipta Blueray
yang memiliki kapasitas 25 Gb per layer.
Sebenarnya sempat terdengar kabar
bahwa ada sekelompok ilmuwan yang menciptakan DVD dengan kapasitas 500 Gb per
layer, namun hingga saat ini belum bisa dipastikan kebenarannya karena belum
muncul produk tersebut dipasaran.
Pada zaman informasi seperti saat ini, hampir
seluruh produksi di bidang audio menggunakan teknologi komputer. Hal inilah
yang menyebabkan timbulnya format audio digital. Sebelumnya telah disebutkan
beberapa format audio digital. Sekarang kita akan masuk kepada pembahasan dari
format audio digital:
- WAV
WAV yang merupakan kependekan dari WAVeform audio format yang dikembangkan oleh Microsoft dan IBM menjadi format standar suara de-facto Windows. Awal dari hasil ripping CD direkam menggunakan format ini sebelum dikonversi ke format lain. Namun seiring berjalannya waktu, hal ini dilewatkan karena ukuran file dengan format WAV yang besar.
WAV yang merupakan kependekan dari WAVeform audio format yang dikembangkan oleh Microsoft dan IBM menjadi format standar suara de-facto Windows. Awal dari hasil ripping CD direkam menggunakan format ini sebelum dikonversi ke format lain. Namun seiring berjalannya waktu, hal ini dilewatkan karena ukuran file dengan format WAV yang besar.
- Mp3
Mp3 atau MPEG Audio Layer 3 merupakan format paling populer diindustri musik digital. Hal ini karena ukuran file yang kecil dengan kualitas yang hampir sama dengan CD audio.
Mp3 atau MPEG Audio Layer 3 merupakan format paling populer diindustri musik digital. Hal ini karena ukuran file yang kecil dengan kualitas yang hampir sama dengan CD audio.
- Midi
Format ini sangat cocok untuk dimainkan di synthesizer atau peralatan elektronik lainnya. Format ini hanya mengandung suara instrumen/alat musik, sehingga lebih cocok sebagai media untuk menyimpan suara yang menjadi pelengkap di alat musik keyboard atau menjadi ringtone di handphone.
Format ini sangat cocok untuk dimainkan di synthesizer atau peralatan elektronik lainnya. Format ini hanya mengandung suara instrumen/alat musik, sehingga lebih cocok sebagai media untuk menyimpan suara yang menjadi pelengkap di alat musik keyboard atau menjadi ringtone di handphone.
- AAC
AAC atau Advanced Audio Coding merupakan format standar Motion Picture Expert Group (MPEG), sejak standar MPEG-2 diberlakukan pada tahun 1997. Format ini digunakan oleh Apple pada toko musik online mereka, iTunes.
AAC atau Advanced Audio Coding merupakan format standar Motion Picture Expert Group (MPEG), sejak standar MPEG-2 diberlakukan pada tahun 1997. Format ini digunakan oleh Apple pada toko musik online mereka, iTunes.
- Real Audio
Salah satu format yang biasa ditemukan pada bitrate yang rendah. Format dari RealNetworks ini umumnya digunakan untuk layanan streaming audio. Pada bitrate 128 kbps ke atas Real Audio menggunakan standar AAC MPEG-4.
Salah satu format yang biasa ditemukan pada bitrate yang rendah. Format dari RealNetworks ini umumnya digunakan untuk layanan streaming audio. Pada bitrate 128 kbps ke atas Real Audio menggunakan standar AAC MPEG-4.
- WMA
WMA atau Windows Media Audio merupakan format paling disukai oleh vendor musik karena mendukung DRM. DRM atau Digital Rights Management sendiri merupakan fitur untuk mencegah pembajakan.
WMA atau Windows Media Audio merupakan format paling disukai oleh vendor musik karena mendukung DRM. DRM atau Digital Rights Management sendiri merupakan fitur untuk mencegah pembajakan.
Musik Digital sebagai Inovasi Baru
Inovasi baru di bidang musik adalah musik digital.
Dengan format MP3, OOG, atau WAV musik digital mulai mengeluarkan gaungnya.
Banyaknya pemutar musik digital yang mendukung format ini membuat era baru
musik digital. Misalnya kalau sebelumnya, musik di-ripped- istilah untuk
ekstraksi audio digital – dan terperangkap di PC dan Mac dengan aplikasi
semacam iTunes. Kini dengan hadirnya iPod sebagai peranti musik portable
canggih yang pernah diciptakan, terjadi perpaduan kenyamanan web dengan
portabilitas dan fungsi sebagai sebuah platform yang benar-benar universal. Hal
lain yang mendukung transformasi media sang musik adalah tindakan label-label
besar yang meninggalkan sistem proteksi musik digital atau digital right
management (DRM). Sampai tahun 2007 lalu, label-label besar masih tidak yakin penghapusan DRM
akan mendongkrak penjualan album karena tanpa hal tersebut musik digital dengan
bebas didisribusikan di antara konsumen yang berarti tak ada pemasukan untuk
label.
Keunggulan
Musik dalam format digital memiliki beberapa keunggulan dibanding musik dalam medium konvensional, yaitu :- format yang beragam dapat disesuaikan dengan teknologi yang digunakan
- kualitas copy yang serupa dengan master memudahkan penggandaan dari pihak perusahaan rekaman tanpa menurunkan mutu
- proses penjualan dengan pendekatan single atau satu lagu terbukti jauh lebih efektif dan efisien ketimbang medium konvensional seperti kaset atau CD
Kekurangan
Dengan segala kelebihannya, musik digital memiliki beberapa kekurangan juga yaitu :- kemudahan perekaman dan penggandaan rekaman memacu terjadinya pembajakan yang tentu saja akan merugikan
- penyebaran musik digital di Internet tidak bisa sepenuhnya dikontrol oleh label sehingga memengaruhi pemasukan untuk label.
Sumber : id.wikipedia.org
Tidak ada komentar:
Posting Komentar