Selamat siang sobat, seperti biasa, saya tak henti hentinya update untuk urusan kuliah selama 1 tahun ini. Kali ini saya akan ngebahas tentang GIF. Atau bisa di bilang Graphic Interchanged Format.
Tentang
GIF, Sang Trend Animasi Display Picture
Akhir-akhir ini, banyak orang rata-rata menggunakan
gambar GIF sebagai display picture BBM-nya. Kalau ditanya “Apa sih gambar
GIF?” , kebanyakan orang menjawab kalau bukan “Itu loh, gambar yang bisa
bergerak-gerak” pasti jawabannya “Animasi..”.
Memang tidak salah, jika kita mengatakan bahwa gambar GIF itu gambar yang
bergerak atau animasi. Tetapi, apakah GIF itu sebenarnya? Karena itu, sebagai
lanjutan dari tulisan saya minggu lalu, saya akan mencoba mengkaji lebih dalam
mengenai gambar GIF.
GIF merupakan kependekan dari Graphics Interchanged Format. Format ini pertama
kali diperkenalkan oleh Unisys sebagai penerapan dari Algoritma LZW (Lempel Zev
Welch). Awalnya, tepatnya pada tahun 1987, format ini dapat digunakan secara
gratis. Hingga pada tahun 1995, Unsys akhirnya menarik royaltinya pada setiap
penggunanya sehingga format ini kemudian menjadi berbayar. Sekarang ini, hak
cipta GIF dipegang oleh CompuServ.
Dalam perkembangannya sendiri, GIF sudah 2 kali
mengalami perubahan, yaitu versi pertama (GIF87a) yang hanya dapat menampilkan
gambar secara bergantian, dan mengatur posisi gambarnya. Kemudian pada tahun
1998, muncul GIF98a yang memiliki fitur lebih banyak, antara lain mangatur
waktu tampil dari masing-masing gambar, mengatur masukan dari pengguna,
menyesuaikan transparancy warna, menyisipkan komentar dan teks, dan
tambahan-tambahan lainnya.
GIF sebenarnya tergolong gambar Raster (lihat
tulisan sebelumnya), hanya saja memorinya lebih kecil. Lebih kecil, karena
gambar dalam format ini hanya dapat menyimpan gambar dalam 8 bit per pixelnya
saja. Artinya, format ini hanya mengenal 256 warna saja. Karena hal ini pula
lah, format GIF tidak dapat digunakan untuk keperluan fotografi ataupun untuk
file-file gambar yang kaya warna, sehingga terkesan lebih kaku dari format
raster sejenisnya. Walau begitu, GIF efektif digunakan untuk logo, icons, image
tombol, apalagi untuk keperluan web.
GIF hanya mengenal 3 mode warna, yaitu grayscale,
bitmap dan Index color. Index color maksudnya ialah warna dalam sebuah gambar
GIF disimpan dalam bentuk indeks (tabel) warna sebanyak 256 baris, dimana
setiap barisnya mewakili warna-warna apa saja yang terdapat dalam gambar GIF
tersebut. Jika ingin melihat tabel warna ini, kita dapat menggunakan tools
Matlab, dengan mengetikkan perintah :
[<gambar>,<warna>] =
imread(‘<namafile>.gif’)
Nantinya, akan muncul daftar warna-warna yang
mewakili setiap warna yang digunakan dalam file GIF kita dalam format (red –
green – blue).
GIF memiliki kelebihan antara lain men-support
penggunaan Multiple Bitmap, sehingga, seperti yang telah dikatakan di atas,
dapat membuat animasi/gambar bergerak walaupun sebenarnya itu hanyalah gambar
yang berganti-ganti. GIF juga mendukung perekaman transparency gambar sehingga
baik untuk digunakan pada halaman web.
Satu lagi kelebihan dari GIF, yaitu menggunakan
teknik LossLess Compression, sehingga gambar yang dikompres tidak ada bagian
yang rusak. Hal ini dikarenakan teknik kompres dalam GIF bekerja dengan
mengompres area-area yang sewarna, sehingga ukurannya dapat dibuat sekecil
mungkin.
Dari semua hal yang dapat dilakukan oleh GIF, tentu
kita bertanya mengapa GIF dapat melakukan hal-hal di atas? Jawabannya ada pada
struktur file GIF. Berikut penjelasannya :
- Header
: Bagian paling atas yang menjelaskan tentang identitas data yang ada dalam
file dan versinya. Misalnya GIF87a.
- Global
Screen Descriptor : Bagian yang mendefinisikan logical area dimana
masing-masing file GIF ditampilkan.
- Global
Color Table : Penggunaan GCT inilah yang tadi saya maksudkan sebagai
Tabel/Indeks warna dari GIF yang hanya ada 256 warna saja. Penerapan dari GCT
inilah yang memperkecil ukuran file.
- Gambar-gambar
dalam file GIF yang masing-masing memiliki struktur blok dan terminator antar
file. (Yang kita masukkan agar terganti-ganti)
- Trailer
: Akhir/penutup dari file GIF.
Aplikasi-aplikasi yang dapat mengolah gambar GIF
sekarang ini cukup beragam, antara lain Adobe Photoshop (CS3 keatas), GIMP,
InkScape, Ms. Paint, Ulead GIF Animator 5, dan masih banyak lagi.
Bila dibandingkan dengan format sejenis misalnya PNG
(Portable Network Graphic), walaupun sama-sama menggunakan teknik kompresi LZW dan
sama-sama mendukung transparency, tetapi tetap saja GIF memiliki keunggulan
dapat menyimpan serangkaian frame gambar yang dapat dianggap sebagai animasi,
sedangkan PNG tidak. Memang, PNG umumnya lebih kaya warna, sebab format ini
dapat mendukung 24 bit, atau sekitar 16 juta warna, berbeda dengan GIF yang
hanya mengenal 256 warna saja. Selain itu, format ini penggunaannya juga free
alias gratis. Format PNG memang dikembangkan sebagai alternatif pilihan untuk
mengompres gambar dengan teknik LZW selain GIF. Hal ini terjadi setelah format
GIF mulai ditarik royaltinya sehingga penggunaannya harus berbayar.
Selain PNG, ada juga format gambar yang punya
kemiripan dengan GIF, yaitu sama-sama menggunakan teknik kompresi LZW, yaitu
TIFF. Hanya saja, TIFF memiliki tingkat kedalaman warna yang lebih banyak
dibandingkan PNG dan GIF. Karena itu, format TIFF kebanyakan dipakai di
percetakan. Disamping itu, TIFF juga dapat menyimpan gambar dari format lain
seperti JPEG, atau bahkan gambar vector (yang berbasis clipping path) tanpa
mengurangi kualitas gambar tersebut (lossless).
Satu lagi keunikan GIF, ialah bahwa file video pun
bisa diconvert menjadi file gambar GIF, walaupun ukurannya menjadi sangat kecil
dan hanya sedikit saja frame yang dapat diambil dari video tersebut untuk
dijadikan gambar GIF. Nantinya, hasil dari convert ini akan menjadi GIF
animasi, walaupun durasinya cenderung sangat pendek.
Jadi, jika
kita ingin memasang gambar-gambar dalam website kita atau untuk logo, GIF bisa
jadi alternatif yang pas untuk keperluan tersebut, selain sebagai Display
Picture saja..
Sumber : pancarhizkii.blogspot.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar